Selasa, 13 Maret 2018

Mencintai Dalam Ikhlas

Puncak tertinggi dalam mencintai yaitu ketika seseorang bisa mencintai dalam ikhlas, terkadang hal yang paling dekat saat jauh cinta yaitu perpisahan, manusia tidak akan tau dengan siapa dia dipertemukan dan kapan dipisahkan,
Jika pada kenyataan nya di pertemukan dengan seseorang lalu dipisahkan mungkin itu sudah menjadi skenario hidup yang sudah tuliskan, tetapi sebagai manusia kita harus selalu berhusnudzon kepadanya,
Karena Tuhan selalu tau yang terbaik untuk ciptaan nya,
Jangan pernah egois dalam mencintai adakalanya kita di pertemukan hanya untuk sekedar mengenal,
Jangan pernah memaksakan untuk bersih keras melupakan itu akan menyiksa perasaan tapi ikhlaskan maka ketenangan akan di dapatkan,
Terkadang kita tidak pernah tau rencana Tuhan,
Yang jauh di dekatkan dan bisa juga yang dekat dijauhkan,
Tapi aku percaya semua rencana Tuhan itu indah,
Terlebih dalam pasangan hidup seseorang, sekuat apapun saling menyayangi namun jika bukan jodoh nya Tuhan memiliki seribu cara untuk memisahkan nya tapi lain hal nya dengan seseorang yang sudah tertulis nama nya di lauhul Mahfudz sekeras apapun perpisahan akan selalu ada campur tangan Tuhan untuk menyatukan nya kembali,
Mencintai dalam ikhlas itu memang tidak mudah,
Aku sedang mencoba dan berproses akan hal itu,
Awal nya tidak mudah, yang aku tau hanya rasa ingin memiliki yang tinggi namun yang aku rasakan semakin aku bersikap demikian semakin banyak hal-hal yang tidak baik dan aku menutup mata untuk hal itu,
Aku ingin belajar mencintai nya dalam ikhlas ,
Aku ingin bercerita kisah ku yang semoga ada sisi baik dari cerita ini,
Aku yang mengenal seorang pria dari salah satu media sosial, singkat cerita 3 bulan kita kenal pada saat itu bulan 10 awal hubungan aku dengan nya yang bisa dikatakan lebih dari teman, dia yang aku kenali laki-laki yang baik, hubungan akupun semakin dekat dan rasanya aku menemukan kenyamanan pada laki* itu seiring berjalan nya waktu aku semakin ingin memberi tahu segala keadaan aku dan keluarga ku sebisa mungkin aku terbuka dengan keadaan keluarga ku aku semakin ingin mendekatkan dia dengan keluarga ku 3 bulan berlalu tapi aku tidak mendapatkan balasan yang sama atas apa yang aku lakukan , aku ingin mengenal keluarga nya namun dia seakan menutupi dan membatasi akan hal itu dan aku selalu mempercayai nya walaupun tidak dipungkiri rasa kecewa itu ada tapi aku simpan , dan banyak pertanyaan menghampiri , apa ada yang salah dengan ku ?
Apa karna keluarganya berbeda status sosial dengan keluarga ku ?
Entahlah banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran ku tapi aku menyimpan nya sendiri,
Seringkali ada hal* yang membuat ku tersinggung dan aku meminta dia menjauhi ku namun dia selalu meyakinkan dan memberi jawaban untuk berdalih dia ingin bersama ku, aku sebagai perempuan yang menyayangi nya akupun bisa menerima jawaban dari dia,
Aku yang sudah lelah mencari dan dengan Tuhan menghadirkan nya dan membuat aku nyaman akupun memiliki harapan selepas wisuda ingin di tunang oleh nya agar 2 belah pihak keluarga tau, aku yang selalu menunggu kapan hari wisuda tiba agar dia bisa mendampingi ku,
Tapi Tuhan berkata lain,......
Dua bulan sebelum wisuda masalah demi masalah menghampiri ku,
Rasanya ga percaya kaget dan bingung,
Tidak perlu aku menceritakan masalah nya satu persatu tapi hanya ada masalah yang ngebuat aku down,
Ketika aku tau dia tidak seiman dengan ku, rasanya kaya digampar sama keadaan, dan seketika semua harapan itu runtuh,
Yang intinya ada kebohongan dari awal perkenalan yang tidak aku ketahui,
Semenjak aku tau hal itu akupun memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan nya, karena aku tau permasalahan perbedaan keyakinan itu ga mudah,
Awalnya aku berbesar hati untuk melepasnya,
Karena aku tau keluarga aku ataupun dia gak akan pernah merestuinya,
Dan hari-hari berikutnya aku berusaha melupakan dan terbiasa tanpa nya,
Tapi aku baru sadar saat ini, pada waktu itu aku yang ingin melepaskan namun ucapan tidak sesuai dengan apa yang aku lakukan, aku ngerasa aku egois
Yang aku pikirkan hanya ingin bersama nya, dan berharap dia mengikuti apa yang aku yakini,
Padahal sudah jelas keluarga aku tidak akan bisa menerimanya , begitupun sebaliknya,
Tidak di benarkan merubah keyakinan hanya karna seseorang bukan karena hati dan hidayah darinya,
Berbagai cara aku coba buat bisa lepas dari dia, aku yang belajar jauh dari hp berusaha menyibukkan diri tapi tetep aja hal itu malah ngebuat aku makin tersiksa dan aku ga bisa bohongin perasaan aku, karena yang aku tunggu hanya notif pesan WA dari dia walaupun aku ga pernah hubungin dia,
Dan akhirnya aku coba buat bisa mungkin ngga perlu ngejauh dan aku komunikasi dengan dia lagi, seperti biasa namun ngga sesering dulu dan panggilan aja yang udah beda,
Tapi dia kadang pesan wa dia sama pas kita masih ada hubungan dari emot dan kata*nya dan jujur aja kadang suka baper sendiri,
Ya komunikasi kita lumayan aga intens lagi 1 bulan berlalu akhirnya aku ketemu lagi karna minta tolong buat survei tempat pas nanti aku wisuda, pada saat itu aga canggung tapi pas lagi sama dia aku masih ngerasa nyaman kaya dulu cuman aga kaya ada pembatas aja,
Rasanya seneng bisa ketemu lagi ,
Tapi keadaan emang ga sedamai dulu buat ketemu dia aja susah, apalagi kalo keluarga aku tau, pas waktu itu Mama tau sih cuma yang lain ga tau,
Keluarga aku melarang bukan berarti dia membenci tapi mereka takut kalo aku masih berhubungan aku makin lebih berat buat melepas dia,
Tapi makin kesini aku makin sering wa dan aku ketemu lagi dia untuk ke dua kali nya waktu itu aku salah
Aku berbohong sama semua orang yang ada dirumah aku bilang aku maen ke rumah temen padahal aku mau maen sama dia , dan akhirnya aku di anter Ade aku yang cowo ke tempat yang aku bilang temen aku nunggu di tempat ini, dia pun pergi dan aku nunggu hampir 1 jam lebih susah buat hubungin dia yang niat awal nya kita mau maen tp pas dia Dateng aku udah unmood akhirnya aku ke rumah teteh, akhirnya aku maen di rumah teteh ga kemana* lagi,
Pas detik* mau pulang , ada tuh sedikit obrolan aku sama dia ,
Hal yang aku tangkap dari cerita dia, dia sedang memikirkan pekerjaan nya, sedangkan aku masih memikirkan masih ingin bersamanya , jujur aku malu,
Dan dia menertawakan semua isi postingan aku yang hanya merisaukan tentang nya, dan bahkan dia juga ga tau tanggal lahir aku ,
Pada saat itu aku ngerasa malu sama diri sendiri, aku menyalahkan diri aku sendiri apa yang dia lakukan udah bener,
Dan pas waktu perjalanan pulang aku cuma bisa diem dan aku melontarkan pertanyaan
"Kenapa ya cowok lebih bisa bijak sama perasaan nya?"
Ngga kaya cewek yang selalu memakai perasaan dalam hal apapun ?
Aku malu sama kamu, harus nya aku bisa kaya kamu,
Aku malu apa yang udah aku lakuin itu salah,
Ngga seharusnya aku berbohong hanya untuk menemuinya,
Aku biang "aku aja bisa mengkhianati orang terdekat dengan ku yang serumah dengan ku gimana dengan kamu"
Seakan-akan aku memberi penilaian buruk terhadap diri sendiri,
Aku menyesal,....
Aku merenung dan sampai akhirnya aku memutuskan untuk memblok semua kontak nya di wa ig ,
Aku menghapus semua hal yang berhubungan dengan nya, mungkin dengan cara itu aku bisa perlahan lepas dari bayang* nya,
Hal yang aku lakukan bukan berarti aku membencinya , sama sekali tidak,
Bahkan sampai saat ini perasaan ini masih untuh miliknya ,
Tapi aku belajar mendewasakan diri, aku belajar ikhlas
Adakalanya aku harus sadar dan membuka mata
Aku ingin menjadi wanita baik-baik,
Aku ingin memperbaiki kesalahan,
Aku ngga pengen menodai rasa sayang aku dengan kebohongan , apalagi harus berbohong sama keluarga, dan menjaga perasaan nya tiap kali bertemu udah ga bisa kaya dulu,
Aku hanya bisa mendo'akan dari jauh dan mendukung setiap langkah baik nya,
Aku hanya ingin menjadi perempuan terbaik dan terhebat yang pernah dia kenal , walaupun tidak semua sikap aku baik,
Aku juga tidak sempurna dan memiliki dosa dan kekhilafan,
Tapi aku perempuan yang pernah benar* tulus menyayangi nya, aku ga berharap penilaian dia seperti apa dan bagaimana, itu hak nya,
Sekarang aku hanya ingin berdamai dengan diri sendiri, keadaan dan masa lalu,
Karna diam bukan berarti lupa, menjauh bukan berarti membenci,
Aku hanya menemukan kedamaian ketika aku belajar ikhlas,
Aku hanya meyakini jika memang Tuhan mentakdirkan dia jodoh ku, Tuhan akan kembalikan dia dan mempertemukan kita kembali dengan cara nya , dalam kebaikan nya untuk ikatan suci tapi jika tidak percayalah Tuhan akan menggantikan nya dengan pilihan terbaik nya,
Dan sampai di akhir cerita yang intinya rasa sayang itu bukan keegoisan ya,....
Dan pesen nih buat siapapun yang udah baca postingan ini,
"Jangan pernah menodai sebuah rasa Dnegan kebohongan sekecil apapun"
Jangan pernah memberikan penilaian buruk terhadap diri sendiri hanya karna terlalu cinta,

Laki-laki yang baik selalu menilai setiap sikap dan perilaku kita, karna yang dia inginkan adalah perempuan terbaik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya,
Jadilah perempuan yang pantas dimiliki , bukan sekedar dicari tapi dibutuhkan,
Dan ngga ada yang terlambat untuk memperbaiki,
Dan jangan cepet* cari pengganti juga, kesan nya kaya gampangan banget,
Belajar terbiasa sama keadaan aja ,
Dan kalo sekali nemuin lagi langsung ke pelaminan aamiin
Dan jika dia baca postingan ini,
Aku cuma pengen dia tau aku sedang belajar untuk jadi lebih baik, aku pengen jadi perempuan baik-baik yang dia kenal,
Mungkin ada saat nya aku bakal ngehubungin untuk sebuah ucapan , aku tau tanggal dan bulan lahirnya , walaupun dia ga tau tanggal lahir aku,
Karena kelebihan perempuan itu ingatan nya dan kelebihan laki-laki itu melupakan nya

Dan yang terakhir salamkan kepada ibu mu, aku perempuan yang pernah ingin sekali bertemu dan mengenal nya namun anak nya tak mengizinkan nya,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dalam hening malam yang begitu pekat saat itu kehampaan dan kesendirian seakan menyapa begitu dalam, jiwa yang sunyi semakin tenggelam dalam...