Rabu, 21 Maret 2018

ISLAM ADALAH AGAMA TERPILIH DAN BUKAN AGAMA WARISAN



Bissmillah alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rosulillah.
Sahabat Kang Asmud, sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh salah seorang sahabat saya sendiri berinisial B. Mudah mudahan penjelasan sedikit dari saya bisa meyakinkan antum sebagai mukmin yang sejati. Jika ragu tanyakan saja. Hilangkan rasa keragu-raguan dalam diri. Ragu-ragu adalah perbuatan syetan. "Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." (HR.Muslim)

"Apakah dalam islam ada agama keturunan ?" Begitulah pertanyaan sahabat saya. Mungkin pendapat orang awam akan mengatakan iya. Karena memang orang tua yang melahirkannya adalah orang muslim. Jadi pastilah mereka islam.

Yang menjadi landasan berfikir beliau adalah hadist ini. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?"

Sahabat Kang Asmud, sebelum kita terlahir ke dunia ini di alam sulbi seluruh manusia mengadakan persaksian yang disebut "syahadah ilahiyyah".
Allah SWT berfirman : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf :172).
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa memang di alam rahim kita pernah mengadakan persaksian. Namun persaksian itu ada dua yaitu syahadah ilahiyyah dan sayahadah antara manusia dengan manusia. Yang menyambungkan dengan Rosulullah SAW. 

Kembali lagi kepada hadist diatas bahwa "setiap yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci)." Suci identiknya dengan islam. Sehingga orang beranggapan bahwa mereka sudah beragama islam sejak dilahirkan.

Perlu kita ketahui bahwa kata "suci" disana punya batasan tertentu. Yang kalau sudah mencapai batasan akhir, maka sudah tidak suci lagi. Ibaratnya : benih padi di sawah. Artinya kefitrahan disana adalah seperti benih padi yang belum ditanamkan (ditebar) ke tiap-tiap petak sawah. Biasanya punya batasan waktu misalnya selama 2 minggu atau lebih.  Dan jika dalam 1 bulan itu tidak juga ditebar dan ditanamkan maka tidak akan pernah tumbuh menjadi padi yang bagus.

Seorang laki-laki usia balighnya ketika 15 tahun dan perempuan usia balighnya adalah 9 tahun ditandai dengan keluarnya haid (menstruasi).

Kita berbicara ke tema diatas. Ada beberapa kisah, misalnya kisah Nabi Nuh yang mempunyai anak durhaka namanya Kan'an. Jika islam adalah agama keturunan mungkin Kan'an akan selamat dan masuk syurga. Tapi nyatanya tidak.

Bisa dilihat percakapan Nabi Nuh AS dengan anaknya Kan'an :
“Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang- orang kafir. (QS. Hud : 42)
Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah! '(Nuh) berkata, ‘Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.” (Qs. Hud : 43).

Kan'an bersikeras mempertahankan aqidah kafirnya, dia tidak mau mengikuti ayahnya dengan terus menaiki gunung yang tinggi.
Walaupun sang ayah memohon - mohon kepada Allah tetapi tetap Kan'an sudah terlambat dan durhaka pada dirinya sendiri. Seperti dijelaskan dalam Al-qur'an.
Allah berfirman Qs. Hud 45-46:
“DanNuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata, ‘YaTuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, dan janji-Muitu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil.’
Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Aku menasihatimu agar (engkau)tidak termasuk orang yang bodoh.”

Na'uzdubillah tsumma na'uzdubillah. Kisah diatas mengajarkan kita bahwa Allah telah mengatur segalanya dari hal yang belum terjadi dan hal yang sudah terjadi. Mungkin ini menjadi cerminan kita hari ini bahwa Islam itu agama terpilih bukan agama warisan.

Kemudian ada lagi kisah sang ayah Nabi Ibrohim yang bernama Azar. Ia menolak dakwah Nabi, bahkan mendukung mengompori Namrud laknatullah untuk membakar Nabi Ibrohim AS. Juga kisah paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Thalib, beliau (Muhammad) tidak bisa memberi hidayah kepada Abu Thalib pamannya karena hidayah hanya milik Allah. Bantuan penjagaan, perawatan kepada Nabi tidak akan menjadi jaminan masuk syurga jika tidak mau berkomitmen kepada Rosulullah SAW. Hingga turunlah ayat.

Allah SWT berfirman :
"Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk (hidayah) kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orangyang mau menerima petunjuk. (Al Qashah:56)

Sahabat Kang Asmud, Islam diturunkan bukan untuk memecah belah, bukan pula memisahkan kekeluargaan tapi islam hadir membawa solusi bagi umatnya. Islam hadir untuk mempersatukan manusia yang bukan hanya di dunia saja, tapi mempersatukan sampai ke akhirat. Bukankah keabadian (syurga) itu ada di akhirat sana ? Kenapa kita masih ragu ?

Maka islam adalah agama yang terpilih. Yang memang benar-benar harus dipilih untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Sesuai firman Allah SWT : "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklahberselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (Qs. Al Imran 19)

Sahabat Kang Asmud, jika Islam adalah agama warisan, maka penduduk di seluruh alam ini akan beragama islam karena Nabi Adam dan nenek moyang dahulu adalah mengajarkan ilmu Tauhid (islam).

Semoga penjelasan saya yang singkat ini bisa tersampaikannya hidayah Allah kepada para pembaca. Khususnya ke sahabat saya yang berinisial B. Mudah mudahan rizki faham dan rizki sadar bisa tersampaikan.

Wallahu 'alam.
Hatur nuhun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dalam hening malam yang begitu pekat saat itu kehampaan dan kesendirian seakan menyapa begitu dalam, jiwa yang sunyi semakin tenggelam dalam...