Kamis, 29 Maret 2018

Tentang Jodoh: Kalau Sudah Lelah Berikhtiar, Mungkin Ini Saatnya Kamu Pasrah dan Sabar Menunggu

Saya bingung, mengapa setiap kali ada tulisan tentang jodoh, galau, dan sejenisnya, begitu banyak yang memberikan respon. Antusiasme ini adalah hal menarik. Paling tidak untuk saya. Dari situ saya berpikir, apa mungkin ini karena mereka, kita, atau kalian yang begitu senang membaca tulisan bertema demikian punya waktu yang lebih luang dibandingkan mereka yang sudah menikah?
Atau mungkin, dunia maya didominasi oleh mereka yang berusia nanggung. Mereka yang terhitung masih produktif namun belum juga menambatkan hati secara hakiki. Entahlah, yang pasti, perkara jodoh adalah salah satu tema yang saya yakin tidak akan habis dibahas walau sampai, uhmm, sampai akhirnya kita menikah paling tidak.
Percayalah, manusia hanya bisa menentukan rencana, target, atau harapan. Pada akhirnya Tuhan lah Yang Maha Menentukan.
Meyakinkan diri sendiri akan keberadaan Tuhan bukan merupakan hal mudah. Nabi Muhammad saja membutuhkan waktu belasan tahun untuk mendakwahkan ajaran agama-Nya. Karena hal paling esensial dalam beragama adalah mempercayai, dengan hati, lisan, dan perbuatan.
Begitu juga dengan urusan jodoh. Seperti halnya hujan, seberat apapun awan menggantung di udara, segelap apapun langit saat siang, toh tidak ada seorang manusia pun yang tahu apakah benar akan turun hujan. Kita boleh saja menuliskan harap tentang masa depan. Tentang usia berapa kita idealnya menikah, atau menimang anak pertama, atau mengantar mereka ke sekolah. Tidak ada yang melarangnya sama sekali.
Untuk mencapai titik pasrah yang sebenarnya. Adalah untuk merelakan apa yang sudah terjadi. Mengejawantahkan usaha ikhlas paling murni.
Saya yakin, semua orang punya masa lalu. Punya harapan yang belum terkabul. Punya kenangan yang belum sepenuhnya terhapus. Dan tentu saja punya banyak jalan yang belum dan masih akan harus terlewatkan.Yang di setiap tikungannya menawarkan pengalaman baru. Kesempatan yang lebih segar dan tak terduga.
Dari itu semua lah kita seharusnya berdiri lebih tegap. Bukan dalam arti menantang datangnya jodoh, tapi memberikan diri ruang lebih lapang untuk berkontemplasi. Kemudian merengkuh rasa pasrah yang tidak bikin gerah. Pasrah yang ikhlas dan menenangkan. Yang bukan menyerah, tapi berserah.
Lelah berikhtiar? Jengah dengan pertanyaan kapan nikah? Itu manusiawi. Nikmati saja.
Pada dasarnya saya sedikit kurang sependapat dengan ungkapan "lelah berikhtiar". Namun, yang namanya manusia, rasanya naif jika saya menafikan hal itu. Pasti ada perasaan menyerah dan lemah atas segala usaha yang telah dilakukan.
Tapi, memangnya usaha apa saja yang telah dilakukan? Berkenalan dengan seribu wanita? Atau memasang foto paling tampan di sosial media? Atau menanyakan perihal jodoh kepada seluruh kerabat? Atau bahkan ikut serta dalam kegiatan biro jodoh? Jika itu semua telah dilakukan namun hasilnya nihil, mungkin ada baiknya kita melakukan ikhtiar yang lebih mendasar dan sederhana.
Mematut diri di depan cermin. Menenggelamkan diri sedalam-dalamnya ke masa lalu. Tentang apa yang telah kita lakukan untuk menjadi pribadi yang lebih salih/salihah. Tentang sejauh mana pengatahuan kita mengenai agama dan hukum muamalah. Tentang seberapa arif kita melerai masalah hidup. Tentang bagaimana hari-hari kita di mata orang lain.
Sabar menunggu sembari istiqamah berdoa dan memantaskan diri.
Demi Tuhan! Ini memang sulit. Saya tahu mengetik kalimat "Sabar menunggu sembari istiqamah berdoa dan memantaskan diri" jauuuuhhh lebih mudah dibanding melaksanakannya. Saya tahu benar itu. Tolong jangan hakimi saya karena dengan begitu mudahnya menulis hal demikian.
Karena saya yang tidak tahu apa-apa ini nyatanya belum menemukan jawaban atau kalimat paling tepat untuk tema tulisan ini. Hanya kalimat itu yang saya rasa pantas menjadi penutup tulisan ini. Semoga menginspirasi dan menguatkan.


Rabu, 28 Maret 2018

Sunah yang dinanti

ada ibadah sunah yang di wajibkan tapi tidak semua orang bisa dengan mudah menjalankan ibadah itu, dan mungkin butuh waktu yang tepat dalam pelaksanaan nya, -ADA-


Sabtu, 24 Maret 2018

RIP

Jika saat ini adalah kebahagiaan mu silahkan lah berbahagia dengan dunia mu,
Berperan lah sesuka hati mu, nikmatilah semua hal-hal yang memuaskan hati dan pikiran mu, selagi kamu bisa menjadi pengatur dalam segala peran kehidupan mu nikmatilah, nikmatilah , nikmatilah . . . . .
Jika hidup bagi nu hanya sekedar permainan untuk saat ini, maka bermain-mainlah sepuas hati mu hingga kamu menemukan titik bosan dan jenuh dalam permainan mu,
Mungkin orang lain tidak mengerti apa maksud dan tujuan dari sikap yang sangat sulit untuk ditebak itu,
Biarlah yang mengerti mu hidup mu dan memahami mu hanyalah dirimu sendiri,
Suatu saat kamu menemukan titik jenuh !!!!
Mungkin kamu bisa memperbaiki semuanya bahkan segalanya ,
Tapi disetiap sikap buruk orang lain yang pernah mengenali mu mereka mungkin saja memaafkan namun mereka akan selalu ingat atas kekecewaan yang pernah kamu berikan ,
Dan kepercayaan yang tidak akan pernah kamu dapatkan lagi,
Dan orang-orang yang pernah mengasihi mu sudah tidak memiliki tempat untuk mu ,
Karma,
Percayalah disetiap sikap buruk Tuhan selalu memberikan karma nya
Jika suatu saat kamu merasakan kehilangan, kesendirian, tidak dipercayai sulit menemukan orang-orang baik dalam hidup mu, maka saat itu hal yang harus kamu lakukan bercerminlah, dan semoga itu tidak kamu alami,
Entahlah terbuat dari apa hati mu,
Menyadarkan dengan sehalus apapun, sikap lembut itu hanya kepalsuan, dan bahkan tidak ada rasa bersalah,
Semoga Tuhan selalu memberkahinya melimpahkan umur panjang dan semoga Tuhan yang di percayai nya mampu memberikan jalan untuk kembali kepadanya dan aku katakan itu hidayah nya,


Jumat, 23 Maret 2018

KLASIK

Terkadang Tuhan selalu memiliki rencana yang baik disetiap kegagalan
Terkadang allah mematahkan hati hambanya untuk kembali kepada nya,
Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan memperbaiki diri
Tidak ada manusia yang benar-benar suci begitu pula manusia yang hina,
Manusia hanyalah makhluk dengan segudang kekhilafan dan berbagai hawa nafsu
Perubahan di mulai dari hal-hal kecil, diri sendiri dan dari sekarang, niat baik insya Allah tanpa mengharap imbalan Allah akan berikan hal yang baik pula ,
Ketika Allah menggagalkan rencana kita, kadang manusia hanya bertanya* ,
Padahal niat kita sudah baik tetap saja Allah menggagalkan nya,
Padahal ketika kita merenung dan menyadari semua nya mungkin niat kita memang sudah baik tapi cara kita menjalani niat baik itu yang salah,
Yaaa pada intinya tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, apalagi perihal pendamping percayalah orang baik untuk yang baik pula , jodoh cerminan diri dan tidak akan mungkin tertukar
Kalo emang gagal mungkin itu cara Allah buat nyadarin kita stop buat menjalin hubungan yang hanya akan mendekatkan pada dosa dan kemaksiatan,
Dan lebih mendekatkan diri kepada nya kepada keluarga dan menggapai ridho nya dengan cara yang mulia,
Ya Istiqomah itu emang ga mudah ,...
Karena bisikan syetan lebih hebat, dan kurang nya keyakinan,
Tapi tidak ada salah nya memulai dari sekarang untuk lebih mempercayai nya sama hal nya kita menaruh harapan indah akan sesuatu hal namun tiba-tiba harapan itu runtuh, dan itu bisa saja terjadi ketika kita mempercayai sesuatu yang tidak mungkin namun Allah memberikan sesuatu hal yang indah luar biasa banget kan,
Semua orang berhak mendapat hal-hal terbaik dalam hidup nya, pada dasarnya semua manusia itu berdosa tapi Allah selalu menerima umatnya yang bertaubat dan sungguh-sungguh,
Dan ga perlu berkoar-koar atau menonjolkan perubahan kita tapi rasakan oleh hati, dan anggaplah semua orang itu baik,
Seakan kita jauh dari prasangka kita lebih baik dari orang lain
Syukuri setiap hikmah dari kegagalan, lebih baik tersiksa karna kesalahan sendiri untuk diperbaiki dari pada terlanjur masuk dalam kesalahan yang diperbaiki pun tidak akan mengembalikan kedalam keadaan awal
Semua perubahan dimulai dari sekarang


Rabu, 21 Maret 2018

ISLAM ADALAH AGAMA TERPILIH DAN BUKAN AGAMA WARISAN



Bissmillah alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rosulillah.
Sahabat Kang Asmud, sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh salah seorang sahabat saya sendiri berinisial B. Mudah mudahan penjelasan sedikit dari saya bisa meyakinkan antum sebagai mukmin yang sejati. Jika ragu tanyakan saja. Hilangkan rasa keragu-raguan dalam diri. Ragu-ragu adalah perbuatan syetan. "Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." (HR.Muslim)

"Apakah dalam islam ada agama keturunan ?" Begitulah pertanyaan sahabat saya. Mungkin pendapat orang awam akan mengatakan iya. Karena memang orang tua yang melahirkannya adalah orang muslim. Jadi pastilah mereka islam.

Yang menjadi landasan berfikir beliau adalah hadist ini. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?"

Sahabat Kang Asmud, sebelum kita terlahir ke dunia ini di alam sulbi seluruh manusia mengadakan persaksian yang disebut "syahadah ilahiyyah".
Allah SWT berfirman : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf :172).
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa memang di alam rahim kita pernah mengadakan persaksian. Namun persaksian itu ada dua yaitu syahadah ilahiyyah dan sayahadah antara manusia dengan manusia. Yang menyambungkan dengan Rosulullah SAW. 

Kembali lagi kepada hadist diatas bahwa "setiap yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci)." Suci identiknya dengan islam. Sehingga orang beranggapan bahwa mereka sudah beragama islam sejak dilahirkan.

Perlu kita ketahui bahwa kata "suci" disana punya batasan tertentu. Yang kalau sudah mencapai batasan akhir, maka sudah tidak suci lagi. Ibaratnya : benih padi di sawah. Artinya kefitrahan disana adalah seperti benih padi yang belum ditanamkan (ditebar) ke tiap-tiap petak sawah. Biasanya punya batasan waktu misalnya selama 2 minggu atau lebih.  Dan jika dalam 1 bulan itu tidak juga ditebar dan ditanamkan maka tidak akan pernah tumbuh menjadi padi yang bagus.

Seorang laki-laki usia balighnya ketika 15 tahun dan perempuan usia balighnya adalah 9 tahun ditandai dengan keluarnya haid (menstruasi).

Kita berbicara ke tema diatas. Ada beberapa kisah, misalnya kisah Nabi Nuh yang mempunyai anak durhaka namanya Kan'an. Jika islam adalah agama keturunan mungkin Kan'an akan selamat dan masuk syurga. Tapi nyatanya tidak.

Bisa dilihat percakapan Nabi Nuh AS dengan anaknya Kan'an :
“Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang- orang kafir. (QS. Hud : 42)
Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah! '(Nuh) berkata, ‘Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.” (Qs. Hud : 43).

Kan'an bersikeras mempertahankan aqidah kafirnya, dia tidak mau mengikuti ayahnya dengan terus menaiki gunung yang tinggi.
Walaupun sang ayah memohon - mohon kepada Allah tetapi tetap Kan'an sudah terlambat dan durhaka pada dirinya sendiri. Seperti dijelaskan dalam Al-qur'an.
Allah berfirman Qs. Hud 45-46:
“DanNuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata, ‘YaTuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, dan janji-Muitu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil.’
Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Aku menasihatimu agar (engkau)tidak termasuk orang yang bodoh.”

Na'uzdubillah tsumma na'uzdubillah. Kisah diatas mengajarkan kita bahwa Allah telah mengatur segalanya dari hal yang belum terjadi dan hal yang sudah terjadi. Mungkin ini menjadi cerminan kita hari ini bahwa Islam itu agama terpilih bukan agama warisan.

Kemudian ada lagi kisah sang ayah Nabi Ibrohim yang bernama Azar. Ia menolak dakwah Nabi, bahkan mendukung mengompori Namrud laknatullah untuk membakar Nabi Ibrohim AS. Juga kisah paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Thalib, beliau (Muhammad) tidak bisa memberi hidayah kepada Abu Thalib pamannya karena hidayah hanya milik Allah. Bantuan penjagaan, perawatan kepada Nabi tidak akan menjadi jaminan masuk syurga jika tidak mau berkomitmen kepada Rosulullah SAW. Hingga turunlah ayat.

Allah SWT berfirman :
"Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk (hidayah) kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orangyang mau menerima petunjuk. (Al Qashah:56)

Sahabat Kang Asmud, Islam diturunkan bukan untuk memecah belah, bukan pula memisahkan kekeluargaan tapi islam hadir membawa solusi bagi umatnya. Islam hadir untuk mempersatukan manusia yang bukan hanya di dunia saja, tapi mempersatukan sampai ke akhirat. Bukankah keabadian (syurga) itu ada di akhirat sana ? Kenapa kita masih ragu ?

Maka islam adalah agama yang terpilih. Yang memang benar-benar harus dipilih untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Sesuai firman Allah SWT : "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklahberselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (Qs. Al Imran 19)

Sahabat Kang Asmud, jika Islam adalah agama warisan, maka penduduk di seluruh alam ini akan beragama islam karena Nabi Adam dan nenek moyang dahulu adalah mengajarkan ilmu Tauhid (islam).

Semoga penjelasan saya yang singkat ini bisa tersampaikannya hidayah Allah kepada para pembaca. Khususnya ke sahabat saya yang berinisial B. Mudah mudahan rizki faham dan rizki sadar bisa tersampaikan.

Wallahu 'alam.
Hatur nuhun.


Selasa, 20 Maret 2018

DEEPπŸ’•

Ternyata benar ketika niat baik belum tentu akan disambut baik apalagi dibalas nya,
Manusia memang bukan orang suci dan tidak berhak menghakimi orang lain tapi apakah salah ketika seseorang berniat baik untuk mengingatkan orang yang di pedulikan nya untuk menjadi pribadi yang lebih baik,
Jika itu semua tidak merubah nya tidak mengetuk hati nurani nya sama sekali Maka wajarkah ketika seseorang itu memutuskan untuk beerhenti memperdulikan nya, mencari tau keadaan nya dan apapun yang berhubungan dengan nya
Dan seseorang itu memutuskan ingin jauh sejauh-jauhnya dari kehidupan nya ,
Perubahan nya biarkan menjadi urusan nya,
Seseorang yang mencoba mempercayai disekian banyak kekhilafan nya namun ketika orang itu masih saja tetap sama dan memberikan balasan yang sama,
Dan seseorang yang telah bersusah payah mempercayai dan sangat menginginkan perubahan dari seseorang tersebut
Hanya mendapatkan cacian & disudutkan dari bagian masa lalu nya, dan entahlah kejujuran berada di pihak mana
Mungkin baginya kehilangan seseorang yang benar* mempedulikan nya itu hanyalah perihal yang biasa saja, seseorang yang bisa dicari dengan mengenal orang baru yang mungkin akan mendapatkan kepedulian yang sama,
Biarlah itu urusan nya,
Mungkin baginya materi akan mendekatkan orang-orang baru yang lebih peduli,
Mungkin semua orang memiliki cara yang berbeda untuk mengenali diri sendiri, menikmati hidup nya dan bahkan berdamai dengan masa lalu nya,
Apakah salah ketika seseorang memutuskan untuk berhenti peduli ketika semakin peduli & percaya seseorang itu hanya menyakiti perasaan nya sendiri, ????
Dan mungkin benar tidak ada seseorang yang berhak mengarahkan orang lain,


SALAM AMPLOP COKELAT

    Mau berbagi cerita pribadi, abis bingung juga daripada ngeluh
mending ngeluapin di blog aja kali ya...

    Hampir mau mendekati 3 bulan aku nganggur selepas dari salah satu
perusahaan, rasanya ga betah banget, ga betah bukan berarti keadaan
rumah tidak nyaman dan harmonis ya hehehe.....

    cuman ngga betah aja nganggur lama-lama berasa malu gimana gitu
ya, walaupun keluarga sih biasa-biasa aja dan bilang disabarin dulu
aja tapi rasanya pengen cepet-cepet kerja,

    pengen ngerasain gimana sihh fokus kerja itu kan sekarang udah ga
mikirin kuliah lagi, alhamdulillah kuliah terselesaikan dengan baik,
ya walaupun target aga melenceng sih kebagian gelombang ke 2 tapi itu
udah sesuatu dan bersyukur banget sudah melewati masa-masa manis asam
dan apapun itu, ya jadi sekarang kalo kerja tinggal fokus kerja aja
dan memulai semuanya lagi ,lagian tiap hari ngeliat bapak berangkat
subuh pulang malem sabtu minggu kadang lembur kasian ngga tega
sebenernya, aku pengen cepet-cepet kerja lagi biar bisa balikin
kewajiban yang setiap bulan nya aku lakuin, pengen ngasih ke mama,
nene nurutin mau nya ade dan 2,5% hak nya anak yatim, ya allah rindu
untuk berbagi, pengen nabung lagi buat modal nanti, subhanallah
sekarang nyari kerja itu luar biasa bersaing nya, pengangguran banyak
banget, apalagi kalo ada tes di bkk seperti lautan manusia,
desek-desekan, kepanasan, nunggu berjam-jam, apalagi kalo belum
rezekinya di tes gagal, perjuangan itu berasa banget, apalagi suka
kasian sama orang jauh, terus orang-orang yang ke bkk pake kendaraan
umum walaupun sama-sama butuh kerjaan tapi dalem hati suka do'ain
semoga orang-orang itu cepet dapet kerja nya karna kasian kalo yang
jauh dan kemana-mana pake angkutan umum, ya mungkin untuk saat ini
disabarin aja dulu,

    insya allah kalo udah rezekinya ngga akan kemana, pasti akan ada jalan nya,,

    tapi ada yang ngebuat aga gimana gitu ketika mencoba ngelamar
sesuai pendidikan terakhir tapi harus punya pengalaman terus dibidang
nya sedangkan aku pengalaman 3 tahun cuma sebagai operator kadang suka
ngerasa gimana gitu,.....

    makanya apapun pekerjaan nya selagi itu masih dalam kata baik dan
mendekati sesuai yaudahlah yang penting kerja, kalo emang rezekinya
operator lagi yaudahlah, bukan pesimis tapi ngeliat keadaan ajalah,
toh wanita itu memang harus berpendidikan yang baik bukan untuk 1
faktor saja, tidak untuk bekerja saja tapi dia harus menjadi wanita
yang cerdas untuk menjadi seorang ibu yang akan mendidik anak-anak nya
nantinya,

    semoga dalam waktu dekat dibuka kan pintu rezekinya, dimudahkan
segalanya, aku percaya allah akan mempertimbangkan usaha seorang hamba
nya,

    semoga beberapa lamaran yang diposin, random email setiap hari,
daftar tes bkk, ikut jobstreet ada yang mentok juga,

    dan untuk saat ini nikmati dulu hari-hari ngebantuin tugas rumah
yang biasa mama kerjain

    dan hal yang paling utama jangan patah semangat, banyakin do'a,
dhuha, dan usaha

        salammmmm amplop cokelat guys.........


Kamis, 15 Maret 2018

BIARLAH SEPERTI INI

Biarlah Seperti ini,
Hingga aku bisa melupakan mu sepenuhnya. Bukan melupakan wujud orangnya, tapi melupakan rasa cinta yang sudah tumbuh gila dalam hati yang terluka

Biarlah Seperti ini,
Diam, Saling tidak peduli, tidak saling mengabari dan terlihat seolah memusuhi, tetapi hati akan terus mengucap memanjatkan do'a, "Semoga kau selalu bahagia"

Biarlah Seperti ini,
Rindu ku akan menjadi urusan ku, pahit pedih menahan rasa rindu itu biar ku simpan dan rasakan sendiri, biarlah terlihat angkuh seperti tidak ingin di usik karena aku lebih tau untuk hal yang terbaik bagi mu


Selasa, 13 Maret 2018

Mencintai Dalam Ikhlas

Puncak tertinggi dalam mencintai yaitu ketika seseorang bisa mencintai dalam ikhlas, terkadang hal yang paling dekat saat jauh cinta yaitu perpisahan, manusia tidak akan tau dengan siapa dia dipertemukan dan kapan dipisahkan,
Jika pada kenyataan nya di pertemukan dengan seseorang lalu dipisahkan mungkin itu sudah menjadi skenario hidup yang sudah tuliskan, tetapi sebagai manusia kita harus selalu berhusnudzon kepadanya,
Karena Tuhan selalu tau yang terbaik untuk ciptaan nya,
Jangan pernah egois dalam mencintai adakalanya kita di pertemukan hanya untuk sekedar mengenal,
Jangan pernah memaksakan untuk bersih keras melupakan itu akan menyiksa perasaan tapi ikhlaskan maka ketenangan akan di dapatkan,
Terkadang kita tidak pernah tau rencana Tuhan,
Yang jauh di dekatkan dan bisa juga yang dekat dijauhkan,
Tapi aku percaya semua rencana Tuhan itu indah,
Terlebih dalam pasangan hidup seseorang, sekuat apapun saling menyayangi namun jika bukan jodoh nya Tuhan memiliki seribu cara untuk memisahkan nya tapi lain hal nya dengan seseorang yang sudah tertulis nama nya di lauhul Mahfudz sekeras apapun perpisahan akan selalu ada campur tangan Tuhan untuk menyatukan nya kembali,
Mencintai dalam ikhlas itu memang tidak mudah,
Aku sedang mencoba dan berproses akan hal itu,
Awal nya tidak mudah, yang aku tau hanya rasa ingin memiliki yang tinggi namun yang aku rasakan semakin aku bersikap demikian semakin banyak hal-hal yang tidak baik dan aku menutup mata untuk hal itu,
Aku ingin belajar mencintai nya dalam ikhlas ,
Aku ingin bercerita kisah ku yang semoga ada sisi baik dari cerita ini,
Aku yang mengenal seorang pria dari salah satu media sosial, singkat cerita 3 bulan kita kenal pada saat itu bulan 10 awal hubungan aku dengan nya yang bisa dikatakan lebih dari teman, dia yang aku kenali laki-laki yang baik, hubungan akupun semakin dekat dan rasanya aku menemukan kenyamanan pada laki* itu seiring berjalan nya waktu aku semakin ingin memberi tahu segala keadaan aku dan keluarga ku sebisa mungkin aku terbuka dengan keadaan keluarga ku aku semakin ingin mendekatkan dia dengan keluarga ku 3 bulan berlalu tapi aku tidak mendapatkan balasan yang sama atas apa yang aku lakukan , aku ingin mengenal keluarga nya namun dia seakan menutupi dan membatasi akan hal itu dan aku selalu mempercayai nya walaupun tidak dipungkiri rasa kecewa itu ada tapi aku simpan , dan banyak pertanyaan menghampiri , apa ada yang salah dengan ku ?
Apa karna keluarganya berbeda status sosial dengan keluarga ku ?
Entahlah banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran ku tapi aku menyimpan nya sendiri,
Seringkali ada hal* yang membuat ku tersinggung dan aku meminta dia menjauhi ku namun dia selalu meyakinkan dan memberi jawaban untuk berdalih dia ingin bersama ku, aku sebagai perempuan yang menyayangi nya akupun bisa menerima jawaban dari dia,
Aku yang sudah lelah mencari dan dengan Tuhan menghadirkan nya dan membuat aku nyaman akupun memiliki harapan selepas wisuda ingin di tunang oleh nya agar 2 belah pihak keluarga tau, aku yang selalu menunggu kapan hari wisuda tiba agar dia bisa mendampingi ku,
Tapi Tuhan berkata lain,......
Dua bulan sebelum wisuda masalah demi masalah menghampiri ku,
Rasanya ga percaya kaget dan bingung,
Tidak perlu aku menceritakan masalah nya satu persatu tapi hanya ada masalah yang ngebuat aku down,
Ketika aku tau dia tidak seiman dengan ku, rasanya kaya digampar sama keadaan, dan seketika semua harapan itu runtuh,
Yang intinya ada kebohongan dari awal perkenalan yang tidak aku ketahui,
Semenjak aku tau hal itu akupun memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan nya, karena aku tau permasalahan perbedaan keyakinan itu ga mudah,
Awalnya aku berbesar hati untuk melepasnya,
Karena aku tau keluarga aku ataupun dia gak akan pernah merestuinya,
Dan hari-hari berikutnya aku berusaha melupakan dan terbiasa tanpa nya,
Tapi aku baru sadar saat ini, pada waktu itu aku yang ingin melepaskan namun ucapan tidak sesuai dengan apa yang aku lakukan, aku ngerasa aku egois
Yang aku pikirkan hanya ingin bersama nya, dan berharap dia mengikuti apa yang aku yakini,
Padahal sudah jelas keluarga aku tidak akan bisa menerimanya , begitupun sebaliknya,
Tidak di benarkan merubah keyakinan hanya karna seseorang bukan karena hati dan hidayah darinya,
Berbagai cara aku coba buat bisa lepas dari dia, aku yang belajar jauh dari hp berusaha menyibukkan diri tapi tetep aja hal itu malah ngebuat aku makin tersiksa dan aku ga bisa bohongin perasaan aku, karena yang aku tunggu hanya notif pesan WA dari dia walaupun aku ga pernah hubungin dia,
Dan akhirnya aku coba buat bisa mungkin ngga perlu ngejauh dan aku komunikasi dengan dia lagi, seperti biasa namun ngga sesering dulu dan panggilan aja yang udah beda,
Tapi dia kadang pesan wa dia sama pas kita masih ada hubungan dari emot dan kata*nya dan jujur aja kadang suka baper sendiri,
Ya komunikasi kita lumayan aga intens lagi 1 bulan berlalu akhirnya aku ketemu lagi karna minta tolong buat survei tempat pas nanti aku wisuda, pada saat itu aga canggung tapi pas lagi sama dia aku masih ngerasa nyaman kaya dulu cuman aga kaya ada pembatas aja,
Rasanya seneng bisa ketemu lagi ,
Tapi keadaan emang ga sedamai dulu buat ketemu dia aja susah, apalagi kalo keluarga aku tau, pas waktu itu Mama tau sih cuma yang lain ga tau,
Keluarga aku melarang bukan berarti dia membenci tapi mereka takut kalo aku masih berhubungan aku makin lebih berat buat melepas dia,
Tapi makin kesini aku makin sering wa dan aku ketemu lagi dia untuk ke dua kali nya waktu itu aku salah
Aku berbohong sama semua orang yang ada dirumah aku bilang aku maen ke rumah temen padahal aku mau maen sama dia , dan akhirnya aku di anter Ade aku yang cowo ke tempat yang aku bilang temen aku nunggu di tempat ini, dia pun pergi dan aku nunggu hampir 1 jam lebih susah buat hubungin dia yang niat awal nya kita mau maen tp pas dia Dateng aku udah unmood akhirnya aku ke rumah teteh, akhirnya aku maen di rumah teteh ga kemana* lagi,
Pas detik* mau pulang , ada tuh sedikit obrolan aku sama dia ,
Hal yang aku tangkap dari cerita dia, dia sedang memikirkan pekerjaan nya, sedangkan aku masih memikirkan masih ingin bersamanya , jujur aku malu,
Dan dia menertawakan semua isi postingan aku yang hanya merisaukan tentang nya, dan bahkan dia juga ga tau tanggal lahir aku ,
Pada saat itu aku ngerasa malu sama diri sendiri, aku menyalahkan diri aku sendiri apa yang dia lakukan udah bener,
Dan pas waktu perjalanan pulang aku cuma bisa diem dan aku melontarkan pertanyaan
"Kenapa ya cowok lebih bisa bijak sama perasaan nya?"
Ngga kaya cewek yang selalu memakai perasaan dalam hal apapun ?
Aku malu sama kamu, harus nya aku bisa kaya kamu,
Aku malu apa yang udah aku lakuin itu salah,
Ngga seharusnya aku berbohong hanya untuk menemuinya,
Aku biang "aku aja bisa mengkhianati orang terdekat dengan ku yang serumah dengan ku gimana dengan kamu"
Seakan-akan aku memberi penilaian buruk terhadap diri sendiri,
Aku menyesal,....
Aku merenung dan sampai akhirnya aku memutuskan untuk memblok semua kontak nya di wa ig ,
Aku menghapus semua hal yang berhubungan dengan nya, mungkin dengan cara itu aku bisa perlahan lepas dari bayang* nya,
Hal yang aku lakukan bukan berarti aku membencinya , sama sekali tidak,
Bahkan sampai saat ini perasaan ini masih untuh miliknya ,
Tapi aku belajar mendewasakan diri, aku belajar ikhlas
Adakalanya aku harus sadar dan membuka mata
Aku ingin menjadi wanita baik-baik,
Aku ingin memperbaiki kesalahan,
Aku ngga pengen menodai rasa sayang aku dengan kebohongan , apalagi harus berbohong sama keluarga, dan menjaga perasaan nya tiap kali bertemu udah ga bisa kaya dulu,
Aku hanya bisa mendo'akan dari jauh dan mendukung setiap langkah baik nya,
Aku hanya ingin menjadi perempuan terbaik dan terhebat yang pernah dia kenal , walaupun tidak semua sikap aku baik,
Aku juga tidak sempurna dan memiliki dosa dan kekhilafan,
Tapi aku perempuan yang pernah benar* tulus menyayangi nya, aku ga berharap penilaian dia seperti apa dan bagaimana, itu hak nya,
Sekarang aku hanya ingin berdamai dengan diri sendiri, keadaan dan masa lalu,
Karna diam bukan berarti lupa, menjauh bukan berarti membenci,
Aku hanya menemukan kedamaian ketika aku belajar ikhlas,
Aku hanya meyakini jika memang Tuhan mentakdirkan dia jodoh ku, Tuhan akan kembalikan dia dan mempertemukan kita kembali dengan cara nya , dalam kebaikan nya untuk ikatan suci tapi jika tidak percayalah Tuhan akan menggantikan nya dengan pilihan terbaik nya,
Dan sampai di akhir cerita yang intinya rasa sayang itu bukan keegoisan ya,....
Dan pesen nih buat siapapun yang udah baca postingan ini,
"Jangan pernah menodai sebuah rasa Dnegan kebohongan sekecil apapun"
Jangan pernah memberikan penilaian buruk terhadap diri sendiri hanya karna terlalu cinta,

Laki-laki yang baik selalu menilai setiap sikap dan perilaku kita, karna yang dia inginkan adalah perempuan terbaik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya,
Jadilah perempuan yang pantas dimiliki , bukan sekedar dicari tapi dibutuhkan,
Dan ngga ada yang terlambat untuk memperbaiki,
Dan jangan cepet* cari pengganti juga, kesan nya kaya gampangan banget,
Belajar terbiasa sama keadaan aja ,
Dan kalo sekali nemuin lagi langsung ke pelaminan aamiin
Dan jika dia baca postingan ini,
Aku cuma pengen dia tau aku sedang belajar untuk jadi lebih baik, aku pengen jadi perempuan baik-baik yang dia kenal,
Mungkin ada saat nya aku bakal ngehubungin untuk sebuah ucapan , aku tau tanggal dan bulan lahirnya , walaupun dia ga tau tanggal lahir aku,
Karena kelebihan perempuan itu ingatan nya dan kelebihan laki-laki itu melupakan nya

Dan yang terakhir salamkan kepada ibu mu, aku perempuan yang pernah ingin sekali bertemu dan mengenal nya namun anak nya tak mengizinkan nya,


Jumat, 09 Maret 2018

Pada Akhirnya

Pada akhirnya semua orang akan luluh dan takluk oleh satu orang , seburuk apapun seseorang pasti akan jatuh pada satu pelukan,
Entah orang baik ataupun buruk pada akhirnya semua orang akan menjadi yang terbaik untuk kehidupan di masa depan nya,
Semua orang akan memantaskan diri ketika sudah di pertemukan dengan belahan jiwa nya,
Waktu bukan tolak ukur sebentar atau lama itu bukan persoalan,
Jika memang sudah waktu nya tidak perlu waktu lama untuk saling meyakini ,
Tidak perlu janji-janji karena tindakan nyata adalah bukti dari segalanya
Jangan pernah menjudge seseorang itu buruk tidak perlu juga mengagungkan orang itu baik,
Pada dasarnya manusia pasti memiliki sisi baik dan buruk dalam hidup nya itu sudah pasti,
Semua orang pasti memiliki masa lalu entah baik ataupun buruk ya tetap saja itu masa lalu , masa yang tidak pernah bisa kita singgahi kembali,
Jika tidak baik perbaiki dan boleh mengingat nya hanya untuk mawas diri dan sentilan agar seseorang tidak mengulangi yang tidak baik itu
Jika baik masa itu akan terkenang sampai kapan pun,
Pada akhirnya ,
Semua orang akan menemukan, dan mengenali dirinya sendiri dan berbahagia


Kamis, 08 Maret 2018

Teman terbaik


Haiii.......
Kita itu 3 orang se ibu dan sebapak katakanlah bersaudara, aku anak perempuan pertama dari keluarga ku yang selisih 2 tahun dari anak laki-laki yang bernama firman dan terakhir Ade bontot ku yang selisih 4 tahun dari anak ke 2
Pas kecil sering banget berantem
Semua anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda begitupula hobby nya,
Aku anak pertama. Yang hobby nya berwisata alam sedangkan Ade ku yang cowo hobby stand up dan yang terakhir masih belum tau sih karna aktivitas nya masih gitu* aja ga ada yang mencolok banget,
Ga nyangka pas udah pada gede kadang suka mikir indah aja gitu pas lg bersyukur
Kita bisa kompak, Ade yang cowok walaupun dia peranan nya sebagai Ade tapi kadang ada hal lain yang ngebuat dia itu kaya seorang kakak, yang bisa di andelin kalo minta Anter kemana*, dan ngejaga gitu kadang ga semua temen cowok aku dia sukai tapi dia menghargai, pokok nya baik deh apalagi pas wisuda kemaren berasa aja gitu sayang nya walaupun ga nunjunkin banget karna emang basik nya dia cuek
Kalo yang cewek dia itu manja tapi judes bangett bae kalo ada mau nya tapi kalo sekali ga suka sama orang yaaa susah,
Dia itu paling ngegrutu kalo teteh nya lagi bahasa lebay nya baper dia itu ngoceh terus tapi mungkin itu cara dia menunjukan rasa peduli nya,
Bersyukur punya Ade udah pada gede bisa jadi temen maen,
Entah yang cewe/cowok dan seneng banget itu pas bisa maen bareng betiga doang kaya nonton bareng contoh nya,
Malam Minggu kadang mereka lebih milih maen bareng sama keluarga kumpul bareng kadang makan atau maen kemana gitu,
Dan hal yang saya syukuri itu walaupun udah mulai pada gede tapi mereka tidak membatasi dalam artian walaupun masing* punya hp tapi tau password satu sama lain dan ga risih kalo megang atau keppoin hp satu sama lain,
Kadang rasanya ribut* kecil tiap hari itu bukan ngebuat bikin Gedeg atau gimana malah jadi seru aja sih buat saling ledek bahan becandaan aja gitu,
Aku ngerasa beruntung,
Di samping punya sodara kaya mereka juga keluarga yang harmonis yang mau mendengarkan apa mau anak* nya,
Bapak yang sibuk dengan kerjaan nya tapi pas dirumah selalu quality time sama keluarga dan selalu luangin waktu buat kumpul atau hangout bareng,
Apalagi kasih sayang bapak ke anak* cewek nya itu luar biasa bangettt dan aku pun belum nemuin laki* yang sayang nya seperti beliau ,
Saya rasa kasih sayang dan perhatian dari keluarga sangat cukup bahkan lebih
Terima kasih Rabb aku bahagia menjadi bagian dari mereka dan keluarga ku


Rabu, 07 Maret 2018

Happy Graduation 49


Happy Graduation Ni 😊
Alhamdulillah hari ini adalah hari yang istimewa bagi ku,
Terima kasih untuk keluarga yang selalu memberikan kasih sayang & support terbaik nya, dan teman-teman terbaik ku juga
Berasa mimpi, bisa melewati masa perkuliahan juga banyak perjuangan asem manis nya udah dilalui tapi akhirnya menuai hasil yang indah terima kasih ya Allah,
Bahagia lain nya yaitu bapak ibu kalian masih bisa menyaksikan hari bahagia ini dan keluarga ku yang lain,
Kalian yang terbaik
Baru sampe titik ini aku memberi contoh sebagai anak pertama yang akan di Panuti Ade* nya,
Insya Allah kedepan nya harus lebih baik lagi, perubahan dimulai dari memaafkan diri sendiri dan di mulai dari sekarang 😊
Happy Graduation Nia MRD 😊

dalam hening malam yang begitu pekat saat itu kehampaan dan kesendirian seakan menyapa begitu dalam, jiwa yang sunyi semakin tenggelam dalam...