Minggu, 20 Mei 2018

Rasulku adalah Tuhan mu

Sulit Mengungkapkan dengan sebuah kata-kata
karena rindu ini terus saja membara
aku terus saja ingin bersama
meski kita berbeda
Perbedaan di antara kita begitu terasa
jum'at ibadahku pada sang kuasa
Kau minggu dengan keluargamu
menyembah Rasulku
Aku Menghargai ia sebagai seorang nabi
Kau menghargainya sebagai tuhan pengelola bumi
Butuh kekuatan hati
Untuk kita terus bertahanan dalam zona ini
Perbedaan kekal ini sungguh menghantui
terkadang bayang-bayang perpisahan menghampiri
sulit hati ini untuk memungkiri
bahwa cinta ini tulus dan suci
Hubungan ini sudah tak bisa aku teruskan
karena akan ada tembok besar yang akan jadi sandungan
aku harus bisa melupakan
kasih do'aku padamu semoga kau dapat perempuan yang se iman.
Kita Sangatlah Berbeda
Cintaku mengalir tulus apa adanya
Kasihmu juga begitu lembutnya
kita sama-sama saling mencinta
kita sama-sama ingin terus bersama
semuanya berjalan sebagaimana mestinya
senyuman-senyuman indah selalu menghampiri kita
canda tawa selalu ada saat kita bersama
perhatianmu pun tak pernah sirna
Namun kini semua terasa berbeda
karena orang tua tak merestui kita
orang tua tak memperbolehkan kita
orang tua tak izinkan kita terus bersama
Hati ini seperti luka yang di siram cuka
sakitnya sungguh luar biasa
karena kita berbeda yang jadi alasanya
hingga kita tak bisa terus bersama
dia bilang kau berbeda denganku
dia bilang kamu bukanlah untuku
mereka bilang aku harus menjauhimu
mereka bilang aku harus buang semua tentangmu
Hanya kita berbeda agama
haruskah kita menanggung beban perihnya putus cinta



Posted via Blogaway


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dalam hening malam yang begitu pekat saat itu kehampaan dan kesendirian seakan menyapa begitu dalam, jiwa yang sunyi semakin tenggelam dalam...